Bisa Ungguli Sekolah Negeri, SMP PGRI 2 Denpasar Dilengkapi Studio Canggih Belajar Daring

Denpasar, PancarPOS | Akibat pandemi Covid-19 memicu dunia pendidikan juga dipaksa ikut berinovasi terutama dalam proses belajar mengajar dengan sistem daring atau via online. Karena itulah, sekolah makin terpacu melengkapi sarana sekolah yang ramah teknologi informasi tersebut. Salah satunya SMP PGRI 2 Denpasar, ternyata menjadi salah satu sekolah rujukan yang sudah terbiasa dan mampu menerapkan proses belajar mengajar secara online dan mandiri. Salah satunya studio digital yang canggih, bahkan bisa dikatakan menggungguli sekolah negeri di tingkatnya.

Terbukti, Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Dr. Gede Wenten Aryasudha, M.Pd kembali menerima kunjungan studi banding yang kali ini didatangi langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem Drs. I Wayan Astika, M.Si. meninjau langsung studio digital SMP PGRI 2 Denpasar, Rabu (6/1/2021) pagi. Kedatangan birokrat dari Bumi Lahar itu, untuk mengetahui dan menyaksikan langsung proses belajar mengajar di studio digital dalam mendukung pembelajaran secara online di tengah pandemi Covid-19.

“Kami telah terapkan pembelajaran online sebelum wabah Covid-19, sehingga pada masa pandemi sekolah sudah semakin siap, ” kata Wenten Aryasudha saat dikonfirmasi awak media. Pembelajaran online menggunakan webex dan zoom meeting, tenaga pendidik mengajar secara bergiliran agar patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. Dengan adanya pandemi, sekolah bisa lebih cepat menerapkan pembelajaran secara online, karena tidak ada alasan menundanya. “Hari ini adalah masa depan,” ungkap mantan Kepala PGRI Bali itu.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga ingin membantu memberi masukan rencana membangun perpustakaan digital belajar dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem. Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem I Wayan Astika mengaku sengaja melakukan studi tiru studio untuk digitalisasi perpustakaan guna mendukung pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi di Karangasem. Upaya itu dalam menjawab tantangan zaman yang memasuki dunia digital dan online.

Selain itu, juga untuk memudahkan akses perpustakaan dari masyarakat sehingga generasi muda lebih tertarik mengembangkan budaya literasi. “Jangan sampai perustakaan hanya digunakan meminjam buku, tetapi membangun budaya baca dan literasi, ” ungkapnya. Hal itu sebagai modal utama bangsa menuwujudkan SDM unggul dan berdaya saing menuju Indonesia Maju. Sekaligus belajar dari SMP PGRI 2 Denpasar membuat studio digital online, karena pihaknya telah memiliki sarananya yang belum berfungsi optimal.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan buku inklusi yang digarap oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Karangasem kepada SMP PGRI 2 Denpasar. aya/ama
