Olahraga dan Pendidikan

Sentuhan Ilmu untuk Warisan Budaya: Langkah Digitalisasi Pengrajin Kayu Gianyar bersama Warmadewa


Gianyar, PancarPOS | Universitas Warmadewa kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tim ini diketuai oleh Gede Sanjaya Adi Putra, S.E., Ak., M.Si., dengan anggota Dr. Drs. I Wayan Gede Sarmawa, M.M dan Ida Bagus Made Putra Manuaba, S.E., M.Si. Kegiatan bertajuk “Kayu Bercerita, Digital Berdaya: Optimalisasi Bisnis Pengrajin Kayu Gianyar” ini dilaksanakan di Baliary Artcrafts, komunitas pengrajin ukir kayu yang berlokasi di Banjar Puseh, Batubulan Kangin, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, dan dikoordinir oleh I Komang Ari Harimbawa. Kegiatan ini menjadi upaya strategis dalam menjawab tantangan eksistensial yang tengah dihadapi para pengrajin kayu tradisional, khususnya dalam hal regenerasi, manajemen usaha, dan daya saing pasar.

Grafik Tren Tenaga Kerja Muda & Kontribusi PDRB Sektor Kerajinan (2018-2023). (Sumber foto: Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Gianyar 2023)

Permasalahan utama yang menjadi perhatian tim adalah menurunnya minat generasi muda untuk melanjutkan profesi sebagai pengrajin ukir kayu. Berdasarkan Grafik diatas menampilkan tren penurunan tenaga kerja muda dan kontribusi sektor kerajinan terhadap PDRB Gianyar selama periode 2018–2023. Grafik ini menunjukkan kontras antara penurunan partisipasi generasi muda dan stagnasi kontribusi ekonomi sektor kerajinan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar (2023), sektor kerajinan kayu mengalami penurunan jumlah tenaga kerja muda sebesar 27% dalam lima tahun terakhir. Sebagian besar anak muda enggan menekuni bidang ini karena dianggap tidak memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan, sejalan dengan laporan Bappeda Bali (2022) yang mencatat bahwa kontribusi sektor kerajinan terhadap PDRB Gianyar mengalami stagnasi dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, dari hasil observasi lapangan yang dilakukan tim pengabdian, ditemukan tiga akar persoalan utama: pertama, rendahnya kualitas pencatatan keuangan UMKM yang membuat para pengrajin kesulitan mengukur kinerja usaha secara objektif; kedua, lemahnya identitas merek (brand) dan daya tarik visual produk; dan ketiga, kurangnya pemanfaatan teknologi digital dalam strategi pemasaran.

Sebagai bentuk solusi konkret, tim pengabdian Universitas Warmadewa merancang pendekatan terpadu yang mencakup aspek edukatif, manajerial, dan teknologis. Program pertama adalah pelatihan dan pendampingan pencatatan keuangan berbasis prinsip akuntansi sederhana dengan menggunakan media digital seperti spreadsheet dan aplikasi pembukuan gratis. Langkah ini bertujuan untuk membentuk sistem keuangan yang transparan dan terukur. Selanjutnya, tim juga menyelenggarakan pelatihan penguatan brand identity, termasuk pengembangan logo, dan narasi produk yang menonjolkan nilai budaya lokal. Strategi branding ini merujuk pada teori Kotler & Keller (2016) yang menekankan pentingnya diferensiasi dan positioning dalam membentuk persepsi pasar. Di sisi pemasaran, pelatihan difokuskan pada penggunaan media sosial, seperti Instagram dan TikTok, serta platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, yang terbukti efektif menjangkau konsumen muda dan internasional (Data We Are Social, 2024: pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 139 juta orang).

Universitas Warmadewa kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (foto: ist)

Selain program pelatihan, tim juga menyerahkan bantuan alat produksi seperti Mesin Grinda, Mesin serut tangan , mesin amplas, dan Mesin profil untuk meningkatkan efisiensi proses kerja tanpa menghilangkan nilai seni dalam produksi manual. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pengrajin tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dalam ekosistem ekonomi kreatif yang kompetitif dan berkelanjutan. Ketua tim pengabdian, Gede Sanjaya Adi Putra, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas kegiatan rutin akademik, tetapi merupakan wujud sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan pelaku ekonomi lokal dalam memperkuat kemandirian masyarakat melalui inovasi dan pendampingan.

Kegiatan ini menjadi representasi implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan kebutuhan lokal. Dengan mengedepankan pendekatan berbasis data dan solusi nyata, Universitas Warmadewa berharap kegiatan ini menjadi model pengabdian berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan zaman sekaligus menjaga keberlanjutan budaya Bali dalam bingkai digitalisasi dan profesionalisme. tim/ama/kel



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button