Cegah Paham Teroris, Garda Pemuda Nasdem Gelar Lomba Mewarnai dan Nyurat Aksara Bali
Denpasar, PancarPOS | Dampak negatif media sosial (Medsos) menjadi perhantian serius Partai Nasdem. Apalagi mengarah tindakan terorisme, sehingga Garda Pemuda Nasdem Denpasar, sengaja kembali memperkuat pendidikan karakter lewat Lomba Mewarnai dan Nyurat Bahasa Bali yang digelar Taman Jepun, Denpasar, Minggu (2/5/2021). Lomba yang diikuti masing-masing dengan 25 peserta dengan protokol kesehatan yang ketat ini, dibuka langsung Ketua DPD Partai Nasdem Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa, SE., bersama Ketua DPW Partai Nasdem Bali diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga yang juga Ketua Garda Pemuda Nasdem Bali beserta Pengurus Garda Pemuda Partai Nasdem Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2021.
Pada kesempatan itu, Ketua Garda Pemuda Nasdem Denpasar Nyoman Ngurah Artha Pertama mengakui sengaja membuka lomba ini untuk umum dan bagi siapa pun yang ada di Bali, agar tahu budaya Bali, termasuk dari lintas agama juga ikut dalam lomba ini. Bahkan justru ada pemenangnya dari luar Bali non Hindu. “Intinya mereka menyadari tinggal di Bali harus menonjolkan wajib bahasa Bali, agar tidak luntur kami berikan panggung untuk mengingatkan kembali warisan budaya Bahasa Bali lewat nyurat Bahasa Bali ini,” katanya. Apalagi dikatakan kaum milenial kebanyakan memakai bahasa asing dan malah kearifan lokal bahasa Bali mulai ditinggalkan. “Kita memberikan ruang nyurat Bahasa Bali juga ada lombanya. Karena itu, lomba ini diberikan gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Namun jurinya tidak asal-asalan,” imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua DPD Partai Nasdem Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa mengungkapkan saat ini perlu anak muda yang optimis sebagai generasi yang bisa mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Hanya satu yang dipertahankan dalam kompetisi ini, yakni menghormati dan memperingati Hari Pendidikan Nasional. “Tujuannya agar bersama-sama berpartisiapasi mencerdaskan kehidupan bangsa. Apalagi karakter building ini sangat perlu di era pandemi, karena semuanya harus tetap belajar sesuai ajaran Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara,” paparnya. Hal senada disampaikan Ketua Garda Pemuda Nasdem Bali Kadek Sujana Yasa yang ikut menginisiasi untuk mengangkat pendidkan karakter anak-anak di semua Kabupaten/Kota se-Bali. Meskipun di sekolah formal sudah dapat pendidikan karakter, namun anak-anak generasi penerus bsngsa harus terus diberikan pendidkkan secara postif.
Bahkan menurutnya, jika tidak ditekankan pendidikan karakter ini bisa masuk paham berbahaya, seperti terorisme. “Pengaruh teroris ini dan hal yang lain negatif ini bisa muncul di Medsos. Jika tidak di usia dini membentuk kadakter anak-anak sangat berbahaya, sehingga nyurat aksara Bali ini bisa membentuk karakter anak-anak. Pembentukan karakter ini akan membuat kita bangga ke depan,” paparnya, seraya berterimakasih kepada Garada Pemuda Denpasar yang telah mengadakan lomba untuk memberikan pendidkan karakter usia dini ke depan sebagai generasi penerus bangsa. “Medsos yang terlalu bebas bisa menimbulkan anak-anak usia dini yang bisa mengarah ke aluran sesat. Melalui pendidikan karakter ini bisa memberikan arah yang lebih baik ke depan,” katanya. Lomba aksara Bali ini, juga menjaga kearifan lokal Bali, karena tidak boleh kehilangan dengan budaya yang diwarisi selama ini. ama/ksm