Listrik Tetap Terang Saat Nataru, PLN Pastikan Bali Aman Sambut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Denpasar, PancarPOS | Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bali berlangsung dalam suasana aman dan nyaman dengan dukungan pasokan listrik yang stabil. PT PLN (Persero) memastikan seluruh sistem kelistrikan di Pulau Dewata berada dalam kondisi prima untuk menopang meningkatnya aktivitas masyarakat dan wisatawan selama libur akhir tahun.
Momentum libur Nataru selalu identik dengan lonjakan konsumsi listrik, mulai dari kegiatan ibadah, layanan kesehatan, aktivitas pariwisata, hingga perayaan pergantian tahun di berbagai ruang publik. Menyadari hal tersebut, PLN melakukan pengamanan berlapis pada sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi agar layanan listrik tetap terjaga tanpa gangguan berarti.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Bali, Imbar Susanto, mengatakan keandalan listrik bukan sekadar soal teknis, tetapi menyangkut rasa aman dan kenyamanan masyarakat di momen penting seperti Natal dan Tahun Baru.
Pada periode libur akhir tahun, aktivitas masyarakat meningkat signifikan. PLN berkomitmen memastikan listrik hadir tanpa putus agar masyarakat dapat beribadah dengan khusyuk, berwisata dengan nyaman, dan menikmati kebersamaan keluarga tanpa kekhawatiran, ujarnya.
Dari sisi sistem, kelistrikan Bali saat ini memiliki daya mampu sebesar 1.446 megawatt. Sementara itu, beban puncak selama perayaan Natal dan Tahun Baru diproyeksikan berada di kisaran 1.260 megawatt. Kondisi tersebut menunjukkan masih tersedianya cadangan daya yang cukup untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik.
Sepanjang tahun 2025, beban puncak tertinggi tercatat terjadi pada pertengahan Oktober dengan capaian 1.268 megawatt. Capaian ini menjadi indikator bahwa sistem kelistrikan Bali telah teruji dan relatif stabil dalam menghadapi kebutuhan listrik yang tinggi.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, menambahkan bahwa kesiapan daya harus diiringi dengan pengamanan infrastruktur di lapangan, terutama di titik-titik yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.
Listrik adalah layanan dasar yang sangat menentukan kenyamanan dan keselamatan publik. Dengan sistem yang andal, masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan, beribadah, hingga menikmati ruang publik tanpa gangguan, katanya.
Untuk menjaga keandalan tersebut, PLN menurunkan lebih dari 1.100 personel siaga yang ditempatkan di 14 Unit Layanan dan 3 Unit Pelayanan di seluruh Bali. Pengamanan difokuskan pada lokasi-lokasi vital, seperti 57 gereja serta 16 titik perayaan Tahun Baru. Selain itu, rumah sakit, kawasan wisata, pusat keramaian, hingga ruang publik seperti Lapangan Puputan, Lapangan Bajra Sandhi, Pantai Kuta, Seminyak, Legian, dan pusat kota kabupaten juga menjadi prioritas pengawasan.
Seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, PLN turut memastikan kesiapan infrastruktur pendukung mobilitas ramah lingkungan. Sebanyak 156 lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum telah disiagakan di seluruh Bali, dengan total 227 titik pengisian kendaraan roda empat, 55 unit pengisian roda dua, serta 8 titik SPBKLU untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat dan wisatawan.
Dari sisi layanan pelanggan, transformasi digital menjadi andalan PLN selama libur akhir tahun. Lebih dari 1,7 juta pelanggan di Bali kini telah menggunakan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana utama pelaporan gangguan maupun permohonan layanan. Aplikasi ini didukung oleh Contact Center PLN 123 yang tetap beroperasi penuh selama periode Natal dan Tahun Baru.
PLN juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan layanan kelistrikan. Seluruh transaksi dan informasi resmi PLN hanya dilayani melalui PLN Mobile dan Contact Center 123.
Dengan kesiapan sistem kelistrikan, personel siaga, infrastruktur kendaraan listrik, serta layanan pelanggan berbasis digital, PLN memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bali dapat berlangsung aman, nyaman, dan terang sepanjang waktu. ama/ksm
