Desak Pemerintah Tidak Kejar TKDN, PT Sentrik Persada Nusatara Kerja Sama Korea Siapkan Kendaraan Listrik Ideal di Bali
Badung, PancarPOS | Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mempercepat penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai masih sangat membutuhkan dukungan semua pihak. Apalagi Pemprov Bali telah mengeluarkan kebijakan berupa Pergub No.48 Tahun 2019 tentang penggunaan kendaraan listrik di Bali. Namun perlu disadari untuk memperkuat komitmen tersebut, Founder yang juga Direktur Utama PT Sentrik Persada Nusantara, I Made Sudiana, SH., M.SI., memandang perlu aturan yang dirancang oleh Gubernur Bali, Wayan Koster harus bisa segera diterapkan secara konsisten. Karena itulah, mantan Bupati Badung itu, mendorong agar Pergub tentang kendaraan listrik ini, bisa ditingkatkan menjadi Peraturan Daerah atau Perda. Pasalnya, apabila Pemprov Bali menerbitkan Perda yang khusus mengatur kendaraan listrik, maka bisa dipastikan kebijakan tersebut didukung dengan anggaran yang imbasnya bagi para pelaku dan konsumen kendaraan listrik bisa semakin meningkat.
Menurut politisi senior yang juga pengusaha yang kini menjadi Pemangku Pura Dalem Desa Adat Canggu tersebut, menyebutkan beberapa waktu lalu Gubernur Koster sudah menyampaikan tentang road map kendaraan listrik di Bali. Di mana target Gubernur Koster dikatakan sangat luar biasa yang dibuktikan dengan terus adanya peningkatan populasi kendaraan listrik setiap tahunnya. Akibat adanya peningkatan jumlah kendaraan di Bali, pihaknya bertekad melalui PT Sentrik Persada Nusantara akan terus menyajikan kendaraan listrik yang sangat layak dan ideal untuk para konsumen, baik itu dari baterai yang berkualitas tinggi, dengan sistem swap, maupun charging. Maka dari itu, dia sangat berharap kepada Pemerintah agar serius dalam memperhatikan sistem baterai. “Apakah di Bali kendaraan listriknya untuk charging kendaraan? Apakah memakai sistem swap atau charging? Di mana untuk charging baterai kendaraan listrik memakai sistem swap (mengganti baterai, red) sistem tersebut harus tersebar di seluruh Bali,” bebernya.
Sementara itu, jika menerapkan dengan sistem baterai harus dibuatkan standar dan harus diseragamkan, sehingga masyarakat Bali tidak lagi khawatir ketika kehabisan daya baterai di pertengahan jalan bisa langsung menukarnya. Begitu juga kalau pemerintah memakai sitem charging untuk kendaraan listrik, Pemerintah harus bisa menyiapkan station charge yang pastinya dengan sistem fast charging. “Nah problem kendaraan listrik harus diselesaikan secara bersama-sama antara pabrik, dealer dan Pemerintah untuk menjalin kesepakatan jenis sistem apa yang akan digunakan di Bali, sehingga dengan sudah adanya kesepakatan sistem baterai, maka masyarakat Bali tidak lagi ragu untuk memiliki kendaraan listrik,” ujarnya di Denpasar, pada Kamis (23/3/2023). Ia mengakui, PT Sentrik Persada Nusantara sejatinya dari awal sudah sangat berkomitmen membantu mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Bali.
Bahkan untuk memberikan kepuasaan serta jaminan kualitas kendaraan listrik kepada konsumen, PT Sentrik Persada Nusantara terus mencari partner bisnis, sehingga produknya bisa diterima oleh masyarakat di Bali dengan jaminan yang berkualitas tinggi. Pihaknya juga tidak mau memberikan produk kendaraan listriknya yang hanya sekedar mengejar TKDN (Tingkat Kompone Dalam Negeri), tetapi PT Sentrik Persada Nusantara bertekad memiliki kendaraan listrik yang layak untuk masyarakat Bali. “Kita di Sentrik berani mengambil langkah terobosan baru untuk kelayakan dan kepuasaan akan kendaraan listrik. Seperti dengan membangun kerja sama dengan salah satu perusahaan di Korea, yaitu E3 Mobility Deux7 Powertrai by Hyundai Kefico. Bahkan sudah menjalin MoU yang akan membangun asembeling di Bali sebagai start awal Bali yang akan memiliki industri kendaraan listrik,” bebernya.
Sudiana yang pernah menjabat Anggota DPRD Badung ini menjelaskan, peluang industri kendaraan listrik di Bali sangat menjanjikan dan sangat ideal, sehingga harus memilik spek kendaraan listrik yang berkualitas. Pihaknya mengakui saat ini, masih berproses serta akan berusaha manjajaki Gubernur Bali untuk mendapatkan support. Artinya, PT Sentrik Persada Nusantara sendiri terus berupaya memiliki harga dan kualitas khusus untuk kendaraan listrik yang ideal untuk masyarakat di Bali. “Saya harap Pemprov Bali terkait kendaraan listrik jangan terlalu berpatokan dengan TKDN, sebab kondisi masyarakat masih butuh kendaraan listrik yang ideal. Dan menurut saya TKDN harus dikesampingkan dulu secara bertahap, sebab saat ini kita menguber kualitas dan sambil berjalan mengikuti TKDN, ” pungkasnya. tra/ama/ksm/yar
One Comment