Politik dan Sosial Budaya

Kasus Pengeroyokan Libatkan Remaja Makin Marak di Bali, Dr. Togar Situmorang: Ini Kan Penyakit Sosial Sudah Kayak Kanker!


Denpasar, PancarPOS | Tingkat Kriminalitas kasus maraknya pengeroyokan yang melibatkan anak-anak remaja di Bali semakin meningkat, juga menjadi sorotan Dr. Togar Situmorang selaku pengamat kebijakan publik di Denpasar, pada Minggu (21/1/2024). Dia mengatakan itu terjadi akibat Kesenjangan sosial dan kurangnya kegiatan positif para remaja. Oleh karena itu, diharapkan perlu adanya sinergi antara guru dan orang tua (Ortu) untuk lebih aktif secara maksimal dalam mengedukasi, juga mengawasi pola prilaku anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif di masyarakat.

1th#im-076.6/9/2023

Dr. Togar Situmorang menyebut, perlu adanya peran ortu sebagai figur untuk membimbing anak-anak di usia remaja dengan melakukan pengawasan ketat karena rumah merupakan tempat pertama kali anak mengecap pendidikan sebelum masuk dunia pendidikan bernama sekolah. “Ini kan kalau saya melihatnya sebagai penyakit sosial, sudah kayak kanker. Apalagi era digital saat ini, mereka (remaja, red) itu mudah sekali mengakses informasi yang ada, Jadi, ini merupakan kewajiban orang tua dan guru dalam membentuk mereka secara maksimal, di rumah orang tua harus lebih jeli melihat prilaku anak dengan siapa mereka bergaul? Di sekolah pun sama, guru harus komitmen mendidik, rutin melakukan evaluasi kepada murid, jangan sampai dikelas mereka ini kebanyakan bengong. Jangan salah, waktu luang bisa menjerumuskan mereka ke lembah hitam,” ungkapnya.

1th#ik-003.19/1/2024

Pria yang juga berprofesi sebagai Advokat dan Kurator ini menambahkan, jangan pas ada kejadian pengeroyokan, sehingga ada korban jiwa baru menyesal. Dr. Togar Situmorang berharap para generasi muda di Bali mampu mengadopsi pikiran-pikiran positif dalam pergaulan dan hindari ajakan melakukan pengeroyokan. Lanjut Dr. Togar Situmorang mengatakan, kewajiban Ortu dan guru membentuk mereka secara maksimal. Di rumah Ortu harus lebih jeli melihat perilaku dan perkembangan anak, dengan siapa mereka bergaul. Di sekolah, guru harus komitmen mendidik, rutin melakukan evaluasi kepada murid, dan jangan sampai di kelas mereka ini kebanyakan bengong karena guru tidak hadir dalam kelas mengajar.

1bl#ik-100.31/12/2023

Selain itu, guru di sekolah juga harus lebih aktif mensosialisasikan bahaya kekerasan, mengajarkan murid lebih cerdas bermedia sosial, mencegah kenakalan remaja di lingkungan sekolah dan berkomitmen dalam membentuk karakter anak didik yang mampu saling menghormati. “Pola-pola dalam mendidik mereka itu yang harus dirubah, pendekatan dan pembinaan tentang kehidupan bermasyarakat harus lebih ditekankan. Lebih baik kita mencegah, ketimbang harus kejadian dulu baru bertindak. “Jangan pas ada kejadian, ada korban jiwa baru menyesal,” tutup Dr. Togar Situmorang. tim/ama/kel

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Back to top button