
Denpasar, PancarPOS | Keputusan penting telah diambil terkait operasional bus Trans Metro Dewata di Bali. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, mengonfirmasi bahwa 105 armada bus milik PT Satria Trans Jaya (Trans Metro Dewata), yang beroperasi di sejumlah rute utama Bali, tidak akan beroperasi lagi untuk sementara waktu.

Samsi menjelaskan, ketidakmampuan Trans Metro Dewata untuk melanjutkan operasional disebabkan oleh tidak adanya alokasi dana dari pemerintah pusat, yang sebelumnya menjadi sumber pendanaan utama. Dalam pertemuan dengan Kementerian Perhubungan pada 6 Januari 2025, Samsi mendapatkan konfirmasi bahwa anggaran dari pusat untuk Trans Metro Dewata tidak tersedia tahun ini.
“Sebetulnya kami memang ada ditelepon oleh Kementerian untuk segera ketemu berbicara masalah itu, kemudian dari teman-teman DPD RI juga memberikan dorongan; kemudian kita berangkatlah minggu lalu. Hasilnya memang tidak ada anggaran dari pusat. Hasilnya Pak Sekjen sudah bicara dengan Pak Menteri, dan memang karena beban dari Kemenhub cukup besar,” ujar Samsi.

Sebagai alternatif, Samsi menyatakan pemerintah provinsi akan mengoptimalkan sistem transportasi Sarbagita dengan dua koridor yang masih tersedia. “Mudah-mudahan masih banyak yang bisa dibantulah. Saya tahu bahwa ini menyedihkan, tapi kita harus pelan-pelan. Kita coba dengan yang ada di provinsi dulu,” tambahnya.
Meski begitu, Samsi optimis bahwa Trans Metro Dewata bisa kembali beroperasi pada Juli 2025, dengan rencana awal hanya mengaktifkan satu koridor. Persiapan teknis dan administratif akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan, termasuk lelang dan penyesuaian standar pelayanan minimal (SPM). “Tahun ini arahan Pak Pj kan Juli 2025 ya. Kita akan persiapkan, tapi ini harus persiapan dulu. Nggak bisa sekaligus karena berproses,” ungkapnya. tim/ama
