Pasca Ojek Perkosa dan Rampok Turis China di Pecatu, Gubernur Minta Kapolda Bantu Tertibkan Grab dan Gojek di Bali
Denpasar, PancarPOS | Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menunjukkan ketegasan terhadap angkutan ojek online (ojol) yang beroperasi tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku di Bali. Dalam pernyataan kepada PancarPOS.com, pada Senin (6/1/2025), Gubernur Mahendra Jaya mengungkapkan kekesalannya setelah mengetahui banyak kendaraan ojol yang beroperasi tanpa nomor polisi (plat nopol), bahkan juga ada angkutan yang menggunakan plat nopol non DK
“Tks banyak atas infonya, Saya akan minta kepada Bpk Kapolda utk membantu menertibkan,” ujar Gubernur Mahendra Jaya. Ketidakberesan ini mencuat setelah sebuah video yang diunggah melalui akun Facebook Pesona Tabanan pada Minggu (5/1/2025) menunjukkan dua sepeda motor ojol dari layanan Grab dan Gojek yang melintas tanpa kelengkapan nomor polisi. Video yang dapat diakses di link ini memperlihatkan dengan jelas kedua motor tersebut melaju di jalanan Bali tanpa tanda pengenal yang wajib dimiliki kendaraan bermotor.
Isu ini semakin memanas setelah kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum pengemudi ojol terhadap seorang turis asal China pada perayaan Tahun Baru 2025. Insiden tersebut menambah tekanan terhadap pengawasan pengemudi ojol di Bali, sehingga mendorong penertiban lebih ketat.
Meski pihak berwenang telah meningkatkan pengawasan terhadap operasional ojol pasca kejadian tersebut, video yang beredar menunjukkan bahwa masih banyak kendaraan ojol yang tidak memenuhi standar hukum, terutama terkait kelengkapan nomor polisi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya pengawasan terhadap armada ojol di Bali.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Grab dan Gojek belum memberikan klarifikasi atau respons terkait kendaraan ojol yang beroperasi tanpa plat nopol di Bali. Masyarakat dan awak media berharap kedua platform tersebut segera memberikan penjelasan dan mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa kendaraan ojol yang beroperasi memenuhi persyaratan hukum yang berlaku.
Masyarakat Bali, khususnya para netizen mengharapkan agar penertiban terhadap operasional ojol semakin diperketat, dengan menyoroti kelengkapan kendaraan, keamanan pengemudi, serta pengawasan yang lebih ketat agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Pihak berwenang di Bali diharapkan segera memberikan solusi konkret terkait masalah ini. ama/ksm