Trans Metro Dewata di Bali Gagal Total, Sistem Transportasi Bali Terpuruk!
Denpasar, PancarPOS | Setelah beroperasi selama 4 tahun lebih, sistem transportasi bus Trans Metro Dewata (TMD) di Bali dipastikan mengalami kegagalan total. Proyek yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi kemacetan parah di Pulau Dewata ini, malah berakhir dengan masalah besar, mulai dari infrastruktur yang terbengkalai hingga minimnya penumpang.
Sejak diluncurkan, Trans Metro Dewata seharusnya menjadi andalan baru untuk memperbaiki mobilitas masyarakat dan wisatawan di Bali. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan berbagai kekurangan. Rute yang tidak efisien, keterbatasan armada yang terus berkurang serta kualitas layanan yang kurang memadai menjadi keluhan utama para pengguna.
Bahkan, beberapa halte yang dibangun khusus untuk melayani TMD kini terlihat terbengkalai dan tidak terawat. Keputusan pemerintah daerah yang terburu-buru dalam merencanakan jalur transportasi massal ini pun mendapat sorotan tajam dari para pakar transportasi. “Kami sudah mengingatkan sejak awal bahwa Bali membutuhkan sistem transportasi yang lebih matang dan tidak hanya proyek seremonial,” ujar pengamat transportasi, Dr. Agus Prasetya di Denpasar, pada Jumat (3/1/2024).
“Dengan kondisi ini, TMD tidak hanya gagal sebagai alternatif transportasi, tetapi juga membebani anggaran pemerintah yang sudah terbatas,” imbuhnya. Pemerintah Provinsi Bali sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah selanjutnya, namun sejumlah oknum yang telah menikmati proyek ini ingin pemerintah mengevaluasi besar-besaran akan dilakukan untuk menyelamatkan proyek tersebut. Akan tetapi, banyak masyarakat yang meragukan apakah TMD masih bisa diselamatkan mengingat manfaat yang diberikan juga tidak maksimal.
Kegagalan Trans Metro Dewata menjadi tamparan keras bagi ambisi pemerintah Bali untuk membangun sistem transportasi modern. Sementara itu, masyarakat Bali harus kembali bergantung pada kendaraan pribadi, taksi, dan transportasi online untuk mobilitas sehari-hari. tim/ama/ksm