Tajuk dan Suara Pembaca

Generasi Muda Bali Berlomba-Lomba Membuat Ogoh-Ogoh, Antara Tradisi dan Kreativitas Menjelang Nyepi 2025


Denpasar, PancarPOS I Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Çaka 1947, pada Sabtu, 29 Maret 2025, generasi muda Bali semakin bersemangat dan berlomba-lomba membuat ogoh-ogoh, seperti patung besar yang biasanya berwujud raksasa atau makhluk mitologi yang akan dibakar sebagai bagian dari upacara pangerupukan dan puncak perayaan Nyepi. Kita bisa menyoroti fenomena ini sebagai bentuk ekspresi kreatif sekaligus bentuk pelestarian budaya yang patut diapresiasi, meski terdapat sisi yang perlu direnungkan.

Ogoh-ogoh ini bukan hanya sekadar seni yang menarik untuk ditonton, tetapi juga merupakan simbol spiritualitas yang dalam, di mana masyarakat Bali, terutama generasi muda, berperan aktif dalam menjaga dan merawat tradisi ini. Fenomena ini semakin berkembang seiring dengan semakin banyaknya kelompok pemuda yang berkompetisi untuk menciptakan ogoh-ogoh dengan desain yang lebih inovatif dan detail.

1th#ik-043.29/11/2024

Kreativitas Tanpa Batas dalam Membuat Ogoh-Ogoh

Kita bisa melihat bahwa semangat berlomba-lomba dalam membuat ogoh-ogoh menjadi semakin besar setiap tahunnya. Banyak kelompok pemuda yang mulai menggali potensi kreatif mereka dengan memadukan seni tradisional Bali dengan elemen-elemen modern, sehingga menciptakan ogoh-ogoh yang tidak hanya besar dan menakjubkan, tetapi juga penuh makna dan simbolisme yang relevan dengan kehidupan masa kini.

Namun, kita juga perlu mengingat bahwa dalam upaya mengejar kreativitas ini, ada kemungkinan beberapa kelompok cenderung melupakan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam pembuatan ogoh-ogoh tersebut. Ogoh-ogoh pada dasarnya adalah simbol untuk mengusir roh jahat atau energi negatif. Oleh karena itu, dalam pembuatan ogoh-ogoh, seharusnya tetap mengedepankan nilai-nilai kebersihan spiritual, bukan sekadar berbicara soal besar atau mahalnya anggaran yang dikeluarkan.

Pentingnya Pembelajaran dan Refleksi

Kita juga bisa menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam menyosialisasikan filosofi di balik pembuatan ogoh-ogoh kepada generasi muda. Kita perlu mengedukasi generasi muda untuk lebih memahami esensi dari pembuatan ogoh-ogoh, bukan hanya sebagai ajang kompetisi atau hiburan semata. Pembelajaran tentang makna dari setiap detail ogoh-ogoh yang dibuat akan semakin memperkaya nilai budaya Bali.

1th#ik-030.1/8/2024

Selain itu, juga perlu menyarankan agar kompetisi ogoh-ogoh tidak hanya dilihat sebagai ajang berprestasi dalam hal kreativitas, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif dalam masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya Bali.

Tantangan dan Harapan untuk Generasi Muda Bali

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, diharapkan agar generasi muda Bali tetap mampu menjaga keseimbangan antara kreatifitas modern dan pelestarian tradisi. Di satu sisi, kita harus terus berkembang dan berinovasi, namun di sisi lain, kita harus tetap menghargai dan memelihara nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur kita.

Perlombaan ogoh-ogoh ini bukan hanya menjadi sarana untuk merayakan tahun baru Saka, tetapi juga sebagai cermin dari semangat generasi muda Bali yang semakin kreatif dan berkomitmen menjaga warisan budaya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. ***

Oleh: I Wayan Surnantaka, ST (Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana; Wartawan media POS BALI)



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button