Ekonomi dan Bisnis

Nilai Tukar Rupiah Tembus 8.000, Ternyata Ini Penyebab Google yang Salah!


Jakarta, PancarPOS | Kehebohan besar terjadi pada Sabtu malam, 1 Februari 2025, ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendadak tercatat sangat rendah, menyentuh angka 8.000. Hal ini menciptakan kegemparan di media sosial, terutama di platform X (dahulu dikenal sebagai Twitter), di mana kata kunci “dolar” dan “1 USD” menjadi trending topik yang dibahas oleh ribuan pengguna.

Apa yang awalnya dianggap sebagai perubahan drastis dalam ekonomi Indonesia, akhirnya terungkap sebagai kesalahan teknis besar. Dalam layanan Google Finance, ketika pengguna mengetikkan “USD to IDR”, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah muncul di angka 8.170, menunjukkan penurunan yang tidak masuk akal sebesar 50,04 persen terhadap rupiah dalam waktu singkat.

Panik di kalangan netizen dan spekulasi mulai bermunculan. Apakah rupiah benar-benar menguat secara luar biasa? Apakah ada intervensi pasar besar-besaran? Ternyata, semuanya hanyalah masalah teknis di Google.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, yang dihubungi Liputan6.com untuk memberikan klarifikasi, menegaskan bahwa pergerakan nilai tukar tersebut bukanlah cerminan kondisi pasar yang sebenarnya. “Ada permasalahan di Googlenya,” ujar Destry melalui pesan singkat pada Sabtu malam.

Untuk memberikan bukti, Destry menunjukkan tangkapan layar yang memperlihatkan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang seharusnya berada di kisaran 16.333 pada 1 Februari 2025. Angka ini juga tercatat dengan lebih akurat di Yahoo Finance, yang menunjukkan posisi dolar AS terhadap rupiah di angka 16.294.

Kekeliruan ini telah mengejutkan banyak pihak dan menyebabkan keresahan di kalangan pengguna internet. Berita mengenai hal ini dengan cepat tersebar luas, mengguncang dunia maya sebelum akhirnya klarifikasi resmi dikeluarkan.

Sementara itu, Bank Indonesia memastikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini telah kembali stabil dan berada pada posisi yang tepat. Namun, kejadian ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai keandalan informasi yang disajikan oleh layanan keuangan digital seperti Google Finance, yang tidak jarang menjadi acuan bagi banyak orang dalam menentukan keputusan finansial mereka.

Dunia maya mungkin sudah tenang kembali, namun ketegangan yang muncul karena kesalahan Google ini akan terus dikenang sebagai momen dramatis dalam sejarah ekonomi digital. tim/ama



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button