Negara Lain Tutup, Wisman Belum Bisa Banyak ke Bali

Denpasar, PancarPOS | Pemerintah Daerah Bali sudah membuka daya tarik wisata untuk dikunjungi masyarakat lokal Bali mulai 9 juli 2020 dan wisatawan nusantara atau domestik dibuka 31 juli 2020 yang diijinkan mengunjungi Bali dengan peraturan yang ketat sesuai protokol kesehatan termasuk wajib tes swab yang tujuannya sudah pasti untuk mencegah meningkatnya penularan Covid-19. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara atau wisatawan asing yang sebelumnya ada Permenkumham No.11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk ke Indonesia dan telah terbit pula Permenkumham No.20 tahun 2020 tentang sudah ada ijin orang asing boleh masuk Indonesia dengan persyaratan yang ketat, karena wabah pandemi masih mewabah secara global.

“Kenyataannya Wisman juga belum banyak yang berkunjung ke Bali, karena banyak negara lain yang tutup dan belum mengijinkan warganya untuk berpergian keluar negeri,” ungkap Ketua ICPI (Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia) wilayah Bali, Dr. I Putu Anom, SE., M.Par., di Denpasar, Rabu (30/12/2020). Dikatakan khusus untuk wisatawan domestik sudah ada peningkatan berkunjung ke Bali, tetapi belum mampu banyak mendongkrak peningkatan tingkat hunian kamar hotel yang rata-rata masih satu digit atau masih di bawah 10 persen. Menurut mantan Dekan Fakultas Pariwisata Unud ini, pariwisata Bali secara umum lebih banyak mendatangkan wisatawan domestik dari daerah Pulau Jawa baik yang masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai, maupun Pelabuhan Gilimanuk.

Tetapi kondisi ekonomi masyarakat di Pulau Jawa juga masih menghadapi krisis, sehingga mereka memprioritaskan kebutuhan primer (pangan, sandang, pendidikan, kesehatan dan lainnya), selanjutnya baru berusaha untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan kalau punya dana lebih barulah untuk kebutuhan pariwisata. “Akan tetapi mereka masih lebih banyak yang rekreasi di daya tarik terdekat dari tempat tinggalnya atau banyak yang berekreasi ke daya tarik wisata lintas provinsi di wilayah Pulau Jawa karena biayanya lebih murah,” jelas mantan Anggota BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Kabupaten Badung asal Desa Kapal, Mengwi itu.

Karena itu diharapkan pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini ada tambahan wisatawan domestik yang mengunjungi Bali walaupun mereka diwajibkan mengikuti tes swab sesuai SE Pemerintah Bali yang tentunya tujuannya juga untuk mencegah bertambah masifnya penyebaran virus Covid-19. Industri parwisata dan daya tarik wisata Bali pun sudah tersertifikasi oleh Dinas Pariwisata Bali untuk memenuhi protokol kesehatan dan pemerintah daerah di Bali sudah inten mensosialisasikan CHSE (Cleanlines, Healthy, Safety, Environment Suistanabilty). “Penerintah Pusat maupun Bali sebagai DTW (Daerah Tujuan Wisata) utama di Indonesia tetap memprioritaskan masalah keselamatan masyarakat dan sudah tentu akan mendorong aktivitas menggeliatkan perekonomian terutama Bali yang aktivitas ekinominya lebih didominasi dari sektor pariwisata yang secara bertahap tetap diusahakan menggeliatkan aktivitas pariwisata di era new normal ini,” paparnya. ama/ksm
