Nasional

Tiang Telekomunikasi Menggila di Bali, Nyoman Parta: Pemerintah Harus Melakukan Perencanaan


Denpasar, PancarPOS | Fenomena tiang telekomunikasi yang terus merajalela di Bali kini semakin mengkhawatirkan. Tanpa perencanaan yang jelas, tiang-tiang besi dari berbagai provider tumbuh bak jamur setelah hujan, merusak keindahan alam Bali yang selama ini menjadi magnet utama bagi wisatawan. Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta, tidak tinggal diam. Ia menuntut agar pemerintah daerah segera bertindak tegas dalam mengatasi kekacauan ini sebelum Bali benar-benar berubah menjadi hutan beton yang penuh dengan tiang telekomunikasi.

“Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota harus mulauli melakukan perencanaan pemasangan tiang. Kok jaman makin maju tiang makin banyak dan sembrawut,” ungkap Parta kepada PancarPOS.com, pada Minggu (15/12/2024) dengan nada keras.

Parta juga menyoroti sikap masing-masing perusahaan penyedia layanan seperti Telkom, PLN, dan operator lain yang bergerak sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang jelas. “Mereka ini bikin masalah sendiri-sendiri tanpa peduli dampaknya terhadap pemandangan dan lingkungan. Tiang-tiang yang dipasang sembarangan ini benar-benar mengganggu estetika dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.

Kritik keras terhadap pemerintah daerah juga datang dari I Made Rai Sukarya, Ketua Jaringan Aksi Rakyat dan Rakyat Bali (JARRAK Bali), yang sebelumnya menyuarakan keprihatinan terkait maraknya tiang telekomunikasi di Bali. Sukarya dengan tegas menyatakan bahwa keberadaan tiang-tiang ini mengancam keindahan alam Bali yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dunia. “Pemerintah daerah harusnya lebih selektif dalam mengatur pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Tiang-tiang yang muncul tanpa kontrol ini bisa merusak citra Bali yang selama ini dikenal dengan alamnya yang menakjubkan,” ujar Sukarya.

Selain merusak pemandangan, Sukarya juga menegaskan bahaya potensi kesehatan yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari tiang telekomunikasi. “Radiasi yang dipancarkan bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi warga sekitar. Jangan cuma mengejar kemajuan teknologi, tapi juga pikirkan dampaknya bagi masyarakat,” tegas Sukarya.

Berdasarkan pengamatan mereka, Bali membutuhkan perencanaan yang lebih matang dan regulasi yang lebih ketat terkait pembangunan tiang telekomunikasi. “Kalau terus begini, Bali akan berubah menjadi kota penuh beton dan tiang besi yang mengganggu pemandangan. Pemerintah daerah harus serius mengatur dan mengawasi pembangunan tiang telekomunikasi ini,” ujar Parta, menutup pembicaraan dengan tegas.

Kritik pedas ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk bertindak cepat, agar Bali tetap menjaga pesona alamnya yang indah tanpa terganggu oleh tiang-tiang telekomunikasi yang semakin bertambah tanpa kendali. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button