Daerah

Pak Doktor Penemu Bio-Inokulum “Pulang Kampung”


Denpasar, PancarPOS | Selasa, 29 Desember 2020, pukul 12.30 di Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali Dr. I Wayan Sunada, Sp., M.Agb., merupakan salah satu dari sekian banyak pejabat yang dimutasikan. Jabatan sebelumnya merupakan Kepala Bidang Penunjang Pembangunan Bali pada Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali, kini “pulang kampung” dengan mendapatkan jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

Dr. I Wayan Sunada, Sp., M.Agb., memperoleh gelar terakhirnya sebagai Doktor Ilmu Pertanian bidang Agro-ekoteknologi di Universitas Udayana Bali pada Bulan Januari Tahun 2019. Di Dinas Pertanian, bukanlah orang baru tetapi merupakan “pemain” lama, sebab sebelum dipindah-tugaskan di BaRI, di Dinas Pertanian sebagai Kepala UPTD Pertanian Terpadu dan sudah banyak karya yang telah dihasilkan, salah satunya yaitu menemukan dan mengusulkan HAKI untuk pupuk organik cair (POC) Bio-Inokulum Plus (No. S16201909356).

1bl#ik-25/12/2020

“Saat menjabat di BaRI, dengan fasilitas yang diberikan oleh BaRI, diusulkan HAKI untuk aktivator Bio-Inokulum (No. S16202006952) yaitu aktivator yang digunakan dalam pembuatan POC Bio-Inokulum Plus. Dan saat ini telah dipersiapkan usulan HAKI Bulan Januari 2021 untuk Pestisida Nabati (Pesnab) Bio-Inokulum yang juga akan difasilitasi BaRI tetapi produknya telah banyak digunakan petani,” ujar mantan Kepala UPT Simantri Dinas Pertanian Provinsi Bali itu, saat dihubungi PancarPOS, Selasa (29/12/2020).

“Hari ini saya sangat berbahagia,” imbuhnya, sebab dapat kembali berkarya di Dinas Pertanian yang telah membesarkan namanya. Di Dinas Pertanian banyak hal yang dapat dilakukan seperti sebelumnya terutama dalam membuka wawasan petani khususnya petani di Bali untuk mengedepankan pertanian organik terpadu yang mampu mensejahterakan petani. Selain tanaman sehat, lingkungan aman, masyarakat petani sejahtera dan sehat, demikian juga masyarakat konsumen juga sehat karena mengkonsumsi hasil kebun yang aman dan sehat.

1bl#ik-23/12/2020

Sunada berharap banyak petani yang beralih menggunakan pupuk dan pestisida organik dalam proses budidaya tanaman. Sebab dari segi harga, hasil pertanian organik cukup dihargai tinggi yang berdampak pada meningkatnya pendapatan petani. “Dari segi penyimpanan hasil, lebih lama disimpan. Dari segi rasa, lebih enak. Dari segi kesehatan, tentu menjadi lebih sehat terutama pada masa covid yang mewajibkan masyarakat terbebas dari Virus Covid,” jelasnya.

Berdasarkan hasil yang diperoleh petani, penggunaan POC Bio-Inokulum Plus sangat signifikan, pada pertanaman padi, cabai, semangka, jagung, packcoy, bawang merah, tomat yang meningkatkan produksi antara 15-30% (Jurnal Partner, 2019). Sedangkan penggunaan Pesnab Bio-Inokulum mampu pengendalikan hama seperti hama kutu, ulat, lalat buah, tungau, wereng dan hama lainnya; juga sebagai pengendali penyakit (mampu menekan pertumbuhan jamur dan bakteri) serta membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman juga mempunyai masa simpan yang cukup lama 2 tahun.

1bl-bn#21/12/2020

Upayanya dalam berinovasi terhadap aktivator, pupuk dan pestisida organik guna meningkatkan produksi dan kesehatan tanaman patut diacungi jempol. Sebab POC Bio-Inokulum Plus dan Pesnab Bio-Inokulum yang ditemukan telah banyak digunakan petani khususnya di Bali. “Saya siap bertugas kembali di Dinas Pertanian dengan karya yang mensejahterakan masyarakat khusus petani Bali,” pungkasnya. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button