Nelayan Masih Identik Kemiskinan, Made Urip Gelar Bimtek Kewirausahaan dan Akses Pembiayaan
Tabanan, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali Turba atau turun ke bawah untuk menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kewirausahaan dan Akses Pembiayaan di Apple Resort CS Bedha, Desa Sudimara, Tabanan, pada Selasa (28/11/2023). Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, kali ini membantu membuka akses permodalan melalui perbankan bersama Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Agenda Bimtek yang terus digaungkan oleh Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U tersebut, didampingi Caleg DPRD Provinsi Bali nomor urut 3 dari PDI Perjuangan di Dapil Tabanan, Ni Made Usmantari alias M-U yang disambut sangat antusias oleh para pelaku usaha dan kelompok nelayan di Tabanan.
Seperti diungkapkan salah satu peserta Bimtek, I Wayan Agus Sudarsana, selaku Sekretaris KUB Karang Indah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Made Urip yang memberikan Bimtek bersama KKP tentang kewirausahaan dan akses permodalan. “Bimtek ini sangat bermanfaat, agar kelompok nelayan kami semakin maju ke depan,” ucapnya. Pada kesempatan itu, Kadis Perikanan Tabanan, Drs. I Gusti Ngurah Agung Suryana mengakui Made Urip selalu hadir ke tengah-tengah masyarakat, salah satunya menggeber kegiatan Bimtek, khususnya di sektor pertanian dalam arti luas, termasuk perikanan. Upaya ini dilakukan dengan memberikan bantuan akses permodalan melalui kredit KUR bagi para pelaku usaha perikanan di bidang budidaya, maupun penangkapan dan pengolahan perikanan di Tabanan.
Oleh karena itu, Bimtek ini menjadi kesempatan yang baik untuk mendapat akses permodalan dari perbankan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, juga disosialisasi akses pembiayaan melalui izin usaha dasar atau NIB yang berbasis digital. Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung Bimtek yang digenjot oleh Made Urip, karena juga sesuai dengan visi Tabanan Era Baru untuk mewujudkan masyarakat yang AUM atau Aman, Unggul dan Madani. “Kami berharap pelaku usaha kelautan dan perikanan di Tabanan bisa mengikuti Bimtek ini dengan baik. Semoga bisa terus berjalan lancar,” tegasnya. Sementara itu, Yapisman, selaku Fungsional Pembina Mutu yang mewakili Ditjen PDSPKP KKP menyampaikan konsep ekonomi biru yang dikembangkan sebagai strategi kebijakan KKP yang menjadikan kawasan konservasi dengan peningkatan penangkapan ikan yang terukur untuk mengangkat kesejahteraan nelayan.
Dikatakan, berbagai langkah dan strategi juga dilakukan untuk menjaga sumber daya kelautan dan perikanan ke depan, sekaligus meningkatkan konsumsi pangan yang bernutrisi melalui konsumsi ikan sebagai penopang ekonomi masyarakat. Salah satunya fasilitasi peningkatkan wirausaha melalui pembiayaan usaha perikanan, seperti upaya Made Urip untuk mendorong sektor perikanan melalui Bimtek Kewirausahaan dan Akses Pembiayaan di Tabanan. Menurutnya pengembangan wirausaha sektor perikanan dan kelautan ini harus terus dikembangkan melalui UMKM sebagai pilar penting ekonomi di Indonesia yang bisa memasuki pasar global. “Menjadi wirausaha yang sukses harus berani mengambil resiko, karena itu diharapkan semua pelaku usaha yang ikut bisa mengikuti Bimtek ini dengan baik,” tandasnya.
[democracy id=”3″]
Di sisi lain, Made Urip menyampaikan Bimtek kali ini, juga untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan teknis sesuai komitmen KKP dengan kebijakan Komisi IV DPR RI yang khusus mengurus wong cilik dan perut rakyat. Oleh karena itu, Bimtek akan terus dilakukan di masa mendatang ke seluruh Bali, termasuk di Kabupaten Tabanan. Kebijakan bersama KKP kali ini, juga untuk memberi pengetahuan memanfaatkan potensi ekonomi kelautan dan perikana secara profesional. Dikatakan M-U, potensi sektor perikanan dan kelautan ini, masih sangat banyak perlu digali baik di darat maupun laut. Namun sayangnya masih banyak pencurian ikan atau ilegal fishing yang dilakukan oleh negara lain. Padahal sudah ada kebijakan penangkapan ikan yang terukur, namun akibat luasanya bentangan laut di Indonesia akan sulit dilakukan. “Kita harap kebijakan ke depan bersama pemerintah, terutama KKP bisa menyentuh langsung para nelayan kita yang masih identik dengan kemiskinan,” ujarnya.
[democracy id=”4″]
Anggota DPR RI terpilih 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak di Dapil Bali dan rangking ke-7 seluruh Indonesia ini, menyebutkan Bimtek dengan tema Kewirausahaan dan Akses Pembiayaan harus terus dibantu agar tidak dipersulit, karena nelayan masih sangat susah mendapatkan modal terutama kredit KUR. “Ke depan harus diberikan kemudahan dan sedikit kelonggaran, karena mereka tidak berdaya sejak terkena dampak pandemi Covid-19,” paparnya, seraya berharap setelah diberikan pembiayaan, maka usaha yang dikelola harus dipertahankan dengan baik dan siap bersaing dengan produk berkualitas bagi konsumen di sektor kelautan dan perikanan. “Saya harap Bimtek diikuti dari awal sampai berakhir, agar mendapatkan gambaran akses pembiayaan dari perbankan. Karena Bimtek ini dibiayai langsung dari APBN, jadi harus dimanfaatkan dengan baik,” pungkasnya. ama/ksm