Politik dan Sosial Budaya

Made Urip Realisasikan Bangsal Pascapanen KWT Kalpataru Senilai Rp226,5 Juta


Denpasar, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., merealisasikan bangsa pascapanen untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalpataru di Jalan Sedap Malam, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar, pada Selasa (26/8/2024). Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U ini, meresmikan Bangsal Pascapanen dan Pengolah Komoditas Hortikultura dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian tahun anggaran 2024. Kunjungan kerja Made Urip yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan membidangi Koperasi dan UMKM ini, kembali didampingi Anggota DPRD Provinsi Bali terpilih, Ni Made Usmantari untuk membuka secara resmi bangsal pascapanen senilai Rp226,5 juta, berupa gedung bangunan bangsal, sepeda motor roda tiga, alat pengering dan pendingin, alat penggiling dan timbangan.

Made Urip Bali Panen
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., saat meresmikan bangsa pascapanen KWT Kalpataru di Jalan Sedap Malam, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar, pada Selasa (26/8/2024). (foto: ama)

Pada kesempatan itu, politisi senior Banteng tulen asal Desa Cau, Kecamatan Marga, Tabanan ini, disambut gembira oleh para anggota KWT beserta pekaseh di Desa Sanur Kaja untuk mencoba merasakan nikmatnya produk olahan, berupa Djamoe Ala Mbo Dek, seperti jamu kunyit dan rosela. Selanjutnya dilakukan peresmian Bangsal Pascapanen dan Pengolah Komoditas Hortikultura KWT Kalpataru secara simbolis dengan penguntingan pita dan pemotongan tumpeng oleh Made Urip. Selain itu, para wanita tani juga mengajak Made Urip melakukan panen bersama sejumlah produk hortikultura yang dikembangkan oleh KWT Kalpataru. Ketua KWT Kalpataru, Ni Wayan Eka Sulistia Dewi didampingi Marketing KWT Kalpataru, Ni Luh Gede Sujianingsih mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Made Urip selama ini. Dikatakan KWT telah mengembangkan berbagai produk hortikultura, seperti terong, cabe, kacang panjang dan buah naga dengan lahan seluas 5 are.

“Terima kasih pak Made Urip telah mensupport KWT kami, dan semoga nanti bisa bervariasi produknya dan pasarnya berkembang sampai ke luar Bali. Harapan kami bisa terus berlanjut bantuan ini ke depan, karena dari rumah produksi yang kecil sekarang sudah lebih besar,” terangnya. Sementara itu, Dinas Pertanian Kota Denpasar yang diwakili Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, I G.A. Ari Puspayeni mengucapkan terima kasih atas perjuangan bantuan KWT di Kota Denpasar. Apalagi Made Urip bisa langsung hadir dan meresmikan bangsal pascapanen KWT Kalpataru. Ia berharap agar bantuan bangsal ini bisa digunakan dengan baik untuk mengembangan produk jamu dan olahan hortikultura lainnya agar bisa terus berinovasi sehingga komoditasnya makin bervariasi. “Kami harap agar KWT Kapataru menjadi kelompok yang betul-betul ajeg,” tandasnya.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., didampingi Anggota DPRD Provinsi Bali terpilih, Ni Made Usmantari, saat mencoba produk olahan KWT Kalpataru. (foto: ama)

Pada kesempatan yang sama, Kadis Pertanian dan Ketahanan Provinsi Bali diwaliki oleh Bidang P3HP, I Gusti Agung Wiranata mengakui KWT Kalpataru sangat bersemangat menghasilkan produk yang sudah merambah pasar perhotelan dan supermarket, sehingga tidak lagi meragukan bantuan yang telah diberikan dan diperjuangkan oleh Made Urip. Ke depan diharapkan bisa terus mengembangkan produk inovatif, seperti minuman jamu dan lulur serta produk hortikultura lainnya. “Kami harap KWT Kalpataru ini bisa semakin berkembang dan makin terkenal sampai ke luar Bali,” ungkapnya. Sedangkan, Perbekel Sanur Kaja, I Made Sudana menegaskan KWT yang dikukuhkan sejak tahun 2003 ini masih bisa bertahan sampai saat ini, juga berkat perjuangan Made Urip yang sudah tidak asing lagi di seluruh Bali.

Sebenarnya keberdaaan kelompok tani di Desa Sanur Kaja tetap dijaga, agar tidak terpengaruh iming-iming pariwisata. Apalagi di sepanjang Jalan Sedap Malam masih bertahan sektor pertanian sejak dampak pandemi Covid-19, bahkan secara khusus menganggarkan ketahanan pangan, termasuk sub sektor perikanan budidaya ikan gurami dan lele, serta membentuk Bumdes pemeliharaan Kambing. Meskipun masyarakat disibukan oleh gemerlap pariwisata, namun pihaknya tetap mengawal sektor pertanian yang terus digenjot oleh Made Urip. “Kami harap dukungan pak Made Urip untuk keberlangsungan KWT dan pertanian di Bali bisa terus bertahan lebih lama. Konsep ini yang kami pertahankan di Desa Sanur Kaja di tengah kesibukan di pariwisata,” pungkasnya.

Made Urip Bali Panen
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., didampingi Anggota DPRD Provinsi Bali terpilih, Ni Made Usmantari, saat panen bersama KWT Kalpataru. (foto: ama)

Di sisi lain, Made Urip menyampaikan apresiasi kepada KWT Kalpataru, terutama terhadap berbagai inovasi produk holtikutura yang bisa menembus pasar perhotelan maupun supermarket di Bali. Apalagi ke depan akan banyak program pertanian untuk menjaga kedaulatan pangan. Disadari selama dampak pandemi Covid-19 sudah membuktikan tidak bisa hanya menggantungkan sektor parwisata yang telah diuji hampir lebih dari 2 tahun. Karena itulah, semuanya kembali mengembangkan sektor pertanian, dan untungnya di Bali masih dilestarikan subak abian dan subak basah. Oleh karena itulah, M-U sangat bangga dengan Desa Sanur Kaja yang bisa terus menjaga ketahanan pangan. Diharapkan agar lahan kelas satu sektor pertanian ini bisa dijaga dan dipertahankan, sehingga tidak beralihfungsi ke sektor lainnya.

Apalagi saat ini, Pulau Bali sudah menjadi incaran seperti munculnya Kampung Rusia, atau Kampung Moskow yang telah banyak menyikat lahan pertanian di Bali. Hal ini dampak dari berlakunya UU Omnibus Law yang menyebabkan alihfungsi lahan yang tidak bisa lagi dibendung, sehingga jika subak di Bali sudah habis akan bisa mempercepat ancaman krisis pangan. Oleh karena itulah, Anggota DPR RI terpilih 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak di Dapil Bali dan ranking ke-7 nasional ini, berharap agar lahan hijau di Bali tetap dipertahankan sebagai tantangan bersama untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia di masa mendatang. Untuk itulah, pihaknya memberikan bantuan yang diperjuangkan untuk KWT Kalpataru agar bisa dimanfaatkan dan digunakan dengan baik. Apalagi sebelumnya juga sudah digelontorkan bantuan P2L sebesar Rp50 juta untuk mengembangkan produk holtikutura ke depan. “Saya bangga dengan KWT Kalpataru yang bisa bertahan untuk mengembangkan produk pertanian, khususnya hortikultura,” ujar M-U. ama/ksm



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button