Tajuk dan Suara Pembaca

Ekonomi Kreatif dan Digital Diharapkan Berkembang


Denpasar, PancarPOS | Pada Triwulan IV 2024, perekonomian Bali menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil di tengah berbagai tantangan global dan domestik. Dengan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi, Bali mengalami pemulihan signifikan sejak pandemi Covid-19 yang sempat menghantam industri utama ini. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis tgl 5 Pebruari 2025 mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Bali pada periode ini mencapai 5,43% secara year-on-year, didorong oleh meningkatnya kedatangan wisatawan mancanegara dan domestik. Angka ini mencerminkan kinerja positif yang berlanjut dari triwulan sebelumnya, yang juga mencatat pertumbuhan di atas lima persen.

PDRB Bali atas dasar harga berlaku pada Triwulan IV 2024 tercatat sebesar Rp76 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor penyediaan akomodasi serta makan dan minum tetap menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB, memberikan kontribusi sebesar 22,5%. Sektor ini mengalami peningkatan signifikan berkat event internasional yang cukup banyak diselenggarakan di Bali. Konsumsi rumah tangga juga tetap menjadi pendorong utama ekonomi, dengan kontribusi mencapai 52,5% terhadap total PDRB Bali.

Selain pariwisata, sektor jasa keuangan dan asuransi mencatat pertumbuhan tertinggi pada Triwulan IV 2024, dengan peningkatan sebesar 16,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya aktivitas perbankan, baik dari sisi penghimpunan dana maupun penyaluran kredit. Kredit konsumsi dan investasi mengalami kenaikan, mencerminkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap prospek ekonomi Bali. Sementara itu, sektor pengadaan listrik dan gas juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan 14,8%, didorong oleh peningkatan permintaan dari sektor industri dan bisnis yang mulai beradaptasi dengan transformasi digital.

Di sisi lain, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan moderat sebesar 3,2%. Meskipun kontribusinya terhadap PDRB Bali tidak sebesar sektor pariwisata, sektor ini tetap menjadi andalan bagi masyarakat pedesaan di Bali. Tren pertanian organik dan ekspor hasil pertanian ke pasar internasional, terutama komoditas kopi dan vanili, memberikan dorongan bagi pertumbuhan sektor ini. Pemerintah daerah juga terus mendorong diversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan digital, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Bali pada pariwisata.

Kondisi ekonomi Bali yang positif juga tercermin dalam tingkat inflasi yang relatif terkendali. Inflasi pada Triwulan IV 2024 tercatat sebesar 2,8%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh stabilnya harga bahan pokok serta meningkatnya efisiensi distribusi barang di Bali. Memasuki tahun 2025, Bali diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat, dengan estimasi pertumbuhan di kisaran 5,5-6%. Sektor yang diperkirakan berkembang pesat mencakup ekonomi digital, energi terbarukan, dan properti komersial. Adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam bisnis dan pariwisata semakin meningkat, memungkinkan efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Selain itu, meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan mendorong investasi pada proyek-proyek ramah lingkungan, termasuk pengembangan hotel berbasis ekowisata dan energi hijau. Meskipun prospek ekonomi Bali terlihat cerah, pemerintah daerah perlu terus meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi tentunya menjadi prioritas, termasuk peningkatan kapasitas bandara Ngurah Rai. Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi barang dan jasa di Bali. ***

Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE., MM., Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar



MinungNews.ID

Saluran Google News PancarPOS.com

Baca Juga :



Back to top button