SENTRIK Kini Hadirkan Showroom Kendaraan Listrik di Canggu
Badung, PancarPOS | Komitmen PT Sentrik Persada Nusantara (SENTRIK) tidak main – main ikut serta dalam menjadikan Bali menuju pariwisata hijau tanpa emisi. Hal tersebut dibuktikan dengan SENTRIK menambah kembali showroom kendaraan listriknya yang kini hadir di Jalan Raya Canggu. Adanya penambahan showroom tersebut dilhat adanya potensi minat masyarakat Bali akan memiliki kendaraan listrik cukup besar. Founder PT Sentrik Persada Nusantara (SENTRIK), I Made Sudiana, SH., M.Si., membenarkan kehadiran Showroom SENTRIK di Canggu sudah tentu dengan memiliki kendaraan listrik yang multi produk. Namun ketika ada vendor yang menginginkan penjualan eklusif, maka SENTRIK sendiri juga siap menyediakan space khusus. Pasalnya, Showroom SENTRIK di Canggu sangat luas, dan sistemnya dengan menjual kendaraan listrik multi produk atau eklusive penjualan.
“Nanti kita undang vendor-vendor untuk penjualan eklusivenya dan space kita tempatkan, dan untuk yang multiguna atau umum kita siapkan space juga hanya saja kita akan menseleksinya, sehingga dari segi kualitas sangat ideal digunakan untuk masyarakat. Kita akan ketat seleksi produk atau vendor yang akan kita ajak kerjasama,” ucap mantan Wakil Bupati Badung itu, ketika ditemui di Canggu, Kuta Utara, Badung, pada Rabu (20/3/2024). Sudiana menambahkan, untuk saat ini produk unggulan SENTRIK sudah ada pada merk United, Smooth, dan Gesit, E3, serta Gofa. Dikatakan nantinya juga akan ada yang masuk kendaraan motor listrik dengan konsep motor adventure seperti trail yang direncanakan akan hadir pada saat pembukaan Shoroom di Canggu. “Showroom ini yang ke empat hadir di Bali dengan lantai 2 dilengkapi dengan cofee shop dan pertemuan bisnis partner, serta dilengkapi dengan ruangan khusus untuk pod cast,” bebernya.
Pemangku Pura Dalem Desa Adat Canggu ini, menegaskan kehadiran kendaraan listrik merupakan suatu teknologi baru yang terus berinovasi menjadi kualitas terbaik. Bahkan baterainya sendiri dalam infrastukrturnya di Bali harus dengan sistem swap yang terus dimaksimalkan lagi. Tujuannya untuk memudahkan masyarakat Bali yang memiliki kendaraan listrik, ketika daya baterai akan habis hanya tinggal diganti saja dengan baterai dengan sistem swap. Sudiana menyarankan agar IBC (Indonesia Battery Coorporation) dalam manajemen baterainya harus lebih disiapkan lagi. Menurutnya, akibat ketidaksiapan IBC inilah, menyebabkan brand kendaraan listrik yang lain tidak mau bergabung dengan IBC, seperti Smooth, E3, dan Gofa, karena lebih memilih membangun swap station baterai sendiri. “Nah ini ketika bisa disatukan akan menjadi bagus, artinya nanti bisa dibuatkan sentral station baterai dengan ukuran yang sama dan daya yang sama, dalam suatu sistem managemen yang terintegrasi,” bebernya.
Saat ini, disebutkan yang menjadi kendala kendaraan listrik pada charging kendaraan. Karena ketika ingin mengisi daya baterai kendaraan listrik harus memakan waktu yang cukup lama untuk mengisi baterai kendaraan listriknya. Maka dari itu di Bali sebenarnya sangat cocok untuk hadirnya swap station baterai dengan sistem menukar baterai. Melihat kondisi seperti ini, Sudiana sangat berharap kepada para pelaku bisnis kendaraan listrik bisa memberlakukan satu sistem baterai berlaku untuk semua kendaraan, sehingga ke depannya bisa menjadikan kendaraan listrik menjadi lebih praktis lagi. Artinya apapun merek kendaraan listrik, maka model baterainya harus tetap sama. Karena kalau saat ini, ukuran baterainya berbeda-beda, begitu juga kapasitas daya baterainya yang tidak sama. “Kalau dilihat kondisi sekarang setiap kendaraan listrik pasti berbeda-beda ukuran baterainya. Sebenarnya tidak masalah kalau mereka bisa menyiapkan swap baterai stationnya sendiri, karena jangan sampai masyarakat Bali mengendarai kendaraan listrik kehabisan baterai di tengah jalan,” pungkasnya. ama/ksm