Politik dan Sosial Budaya

Buka Bimtek LP2B, Made Urip Minta Jaga Lahan Kelas 1 di Denpasar


Denpasar, PancarPOS | Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si., kembali membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Pemanfaatan Media Alternatif Produksi Pembenah Tanah di Prime Plaza Hotel dan Suite, Sanur, Denpasar, pada Sabtu (15/4/2023). Kali ini, Wakil Rakyat Sejuta Traktor yang akrab disapa M-U ini, menggelar Bimtek bersama Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian (Ditjen PSP Kementan) untuk menjaga dan mempertahankan lahan produktif di Denpasar.

1bl#ik-012.22/3/2023

Bimtek yang menghadirkan narasumber Kepala BPTP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP., itu, diikuti oleh KWT dan kelompok tani maupun krama subak di Kota Denpasar, beserta Perbekel dan Bendesa Adat Sanur Kauh serta KTNA Denpasar. Salah satu peserta yang juga Majelis Madia Subak Kota Denpasar, I Wayan Jelantik mengucapan terima kasih terimakasih kepada Made Urip yang telah memberikan Bimtek untuk penguatan lahan pertanian di Kota Denpasar. Dia berharap melalui Bimtek ini, bisa memberi perlindungan lahan dan peningkatan kesehatan tanah di Kota Denpasar. “Mudah-mudah ke depan tanah pertanian bisa hijau total ke depan,” ungkap Pekaseh Subak Delod Sema, Kesiman ini.

Di sisi lain, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, S.E., MM., mewakili Walikota Denpasar menyampaikan sambutan selamat datang kepada Made Urip sebagai senior partai yang duduk sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan yang membidangi Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pihaknya sangat berharap Bimtek selanjutnya juga terus digelar di Kota Denpasar. Apalagi banyak alih fungsi lahan yang terjadi di seluruh Bali, termasuk di Denpasar. Karena itu, diharapkan alih fungsi lahan bisa terus ditekan ke depan, sekaligus berupaya meningkat kesuburan lahan dengan pupuk kompos atau organik.

1bl#ik-013.21/3/2023

Untuk itu, pihaknya juga berharap agar Bimtek yang terus digenjot oleh Made Urip ini, bisa diikuti dengan baik agar petani dan krama subak bisa ikut mengendalikan alih fungsi lahan, khususnya di Denpasar. “Kami berharap agar Bimtek bisa diikuti dengan baik, karena sangat penting mencegah alih fungsi lahan ke depan,” bebernya. Mewakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kabid Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Sang Ayu Sri Wahyuni mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan Made Urip yang ikut andil dalam pengembangan sumber daya pertanian untuk memenuhi pangan yang memadai, sekaligus meningkat daya saing dan kesejahteraan petani.

Apalagi disadari lahan produktif di Bali semakin berkurang karena makin banyak dimanfaatkan di luar sektor pertanian. Padahal kebutuhan lahan pertanian semakin meningkat, sehingga perlindungan lahan pertanian harus terus dilakukan, terutama sawah yang paling rentan dialihfungsikan untuk pemukinan, akibat makin berkembangnya jumlah penduduk, sehingga perlu dilakukan penetapan lahan abadi sebagai perlindungan lahan subur dengan produktifitas yang tinggi. “Karena itu kami berharap agar semua kabupaten/ kota di Bali harus menetapkan LP2B dan memberikan subsidi, maupun bantuan Pemerintah untuk sektor pertanian,” tegasnya.

1bl#ik-010.20/3/2023

Sementara itu, Koordinator Perlindungan Pangan, Ditjen PSP Kementan, Dr. Dede Sulaeman, ST., M.Si., mengakui Bimtek ini merupakan inisiatif Made Urip yang kini terpilih sebagai Anggota DPR RI 5 periode dengan 255.130 suara terbanyak Dapil Bali dan ranking ke-7 nasional yang sangat konsen memperhatikan sektor pertanian di Bali. Kerja keras Made Urip telah menjadi suatu kebanggaan, karena juga konsiten menjaga lahan pertanian di Bali, termasuk di Kota Denpasar agar pembangunan pertanian seimbang dengan sektor lainnnya.

Namun sayangnya, masih ada tantangan akibat kondisi lahan pertanian yang semakin berkurang, sehingga melalui Bimtek ini ke depan harus diupayakan menjadi lahan pertanian yang sehat dengan pupuk organik. “Kami berharap Bimtek berlangsung dengan baik, sehingga peserta bisa menjadi pejuang dan ujung tombak untuk menyampaikan pentingnya lahan di sektor pertanian. Kami juga berharap Pak Made Urip terus mendukung kegiatan ini ke depan,” ucapnya. Made Urip di sela-sela membuka Bimtek tersebut, mengakui akan berupaya keras untuk terus memberikan wawasan, maupun pengetahuan teknis di lapangan yang berkaitan dengan sektor pertanian untuk mengawal dan mengurus perut rakyat.

1bl#ik-012.20/3/2023

Politisi senior asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan itu, menyampaikan LP2B ini wajib melindungi lahan produktif di luar kepentingan pertanian, terutama di Kota Denpasar. Apalagi tiap tahun konversi lahan semakin tinggi terutama di Tabanan yang banyak tergerus akibat pengembangan properti yang makin masif. Karena itu, Undang-Undang No.41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan harus bisa ditetapkan untuk memproteksi lahan pertanian kelas 1ini ke depan. Selain itu harus alih fungsi lahan produktif harus lebih diperketat dengan membuat Perda dan Pererem di desa adat yang bisa berjalan efektif, seperti di Kota Denpasar.

Di samping itu, perlu dilakukan penyehatan lahan pertanian, karena sudah dicanangkan Bali sebagai Pulau Organik, sehingga akan sangat banyak dibutuhkan sarana dan prasana untuk memproduksi pupuk organik. Dikatakan, jika sudah dilakukan penyehatan lahan akan bisa meningkatan produksi pertanian di Bali, bahkan seperti panen gabah bisa mencapai 8 sampai 12 ton per hektar. “Tugas kita bersama bagaimana menjaga lahan produktif, agar kebutuhan pangan tidak bergantung dari luar Bali. Apalagi lahan semakin menyempit sehingga butuh komitmen bersama baik provinsi maupun kabupaten/ kota. Apalagi ruang hijau minimal 30 persen dan di Bali masih kurang dari jumlah lahan tersebut. Untuk itu saya berharap Bimtek ini bisa diikuti dengan baik dari awal hingga berakhir,” tutup M-U. ama/ksm

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan


Back to top button