Head to Head Pilwali Kota Denpasar: AMD Vs Jaya Negara
Denpasar, PancarPOS | Perhelatan Pilwali Kota semakin memanas, sosok Millenial Merakyat, AMD menjadi idola kaum millenial untuk memimpin Kota Denpasar. Mengusung tagline “Perubahan Kota Denpasar” membuat PDI P Denpasar tidak Pede alias kurang percaya diri. PDI P Denpasar yang semula mendeklarasikan diri untuk maju sendiri, tanpa Koalisi ternyata tidak pageh alias tidak konsisten dan ramai-ramai mencari dukungan Parpol lain. Fenomena politik ini menandakan sosok AMD sangat diperhitungkan partai berornamen merah ini.
Tokoh Millenial Cawali Denpasar yang siap tidak digaji yang terus menjadi pembicaraan publik alias Viral ini. “Masyarakat Denpasar, apalagi Kaum Millenial sudah cerdas dan tahu mana yang resmi dan yang punya dukungan riil,” tegas AMD satu-satunya Cawali Denpasar yang siap tidak digaji ini. AMD pun menyampaikan bahwasannya sudah resmi mendaftar ke Partai Golkar, sebelumnya sudah juga daftar ke Hanura, Demokrat dan Nasdem masih berproses di DPP. “Secara Hukum di atas kertas kan sudah diusulkan, sebagai warga negara yang paham dan taat hukun kan harus menunggu keputusan DPP,” jelasnya.
Baca |
AMD yang bernama lengkap DR. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, SH, MH MKn yang juga notaris senior dan pengusaha sukses ini, menegaskan urusan rekomendasi sekarang sudah diserahkan ke Parpol induk pendukung, seperti Partai Golkar dan Nasdem sudah berproses di tingkat DPP. “Saya fokus sosialisasi Turba (turun ke bawah, red) dengan Gerilya Millenial Laskar Kocenk Abu dengan strategi Senyap,” jawab AMD, sekaligus menyebutkan Program Kerja Milenial yang sudah dipaparkan akan wujudkan Denpasar Smart dan Creatif City sejajar dengan Kota International lainnya. “Itu nanti masyarakat yang memberi penilaian itu, bukan selembar surat,” bebernya.
AMD sudah berproses di tingkat DPP tinggal menunggu Keputusan DPP. Seperti saat dihubungi sebelumnya, Ketua DPD Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira mengakui siap ikut mengusung Perubahan Kota Denpasar. “Saya siap maju. Apalagi masyarakat menginginkan perubahan di Kota Denpasar. Asalkan masyarakat membeli program untuk satu suara. Bukan membeli satu suara untuk satu program. Pasti saja maju,” tegas Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini, Sementara itu, PDI P sepertinya belum bisa percaya diri maju, sehingga akan terus bermanuver menggandeng parpol lain. Setelah NasDem, Hanura, dan PSI, bahkan giliran Gerindra diisukan merapat ke gerbong merah untuk mengusung I Gusti Ngurah Jaya Negara Vs AMD sebagai Cawali di Pilkada Denpasar 2020.
Baca |
Saat dihubungi terpisah, I Made Kartika selaku Ketua DPC Partai Hanura Denpasar mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan dengan PDI P, masih tetap jalin komunikasi politik dengan AMD. “Belum ada dukungan resmi berupa rekomendasi DPP ke kandidat mana pun. Biasalah klaim pemberitaan. Mungkin yang dimaksud ngarepin dukungan?,” tegasnya seraya menyebutkan dari DPC Partai Hanura Denpasar juga belum ada fixed rekomendasi dari Partai. “Kalau kandidat Cawali dari A.A Ngurah Manik Danendra sudah mengisi formulir pendaftaran secara online ke DPP,” ungkap Kartika.
Karena itulah, jika klaim dukungan dari kubu PDIP tidak ada, karena nama pasangan calon (Paslon) yang direkomendasikan DPP Partai Hanura sampai sekarang belum final. Untuk itulah, peluang kandidat masih tahap penjajakan di internal partai. “Kalau permohonan atau permintaan dukungan memang pernah ada sebatas pembicaraan, baik dari Pak Jaya Negara dan Pak AMD. Namun di Partai Hanura belum final menjatuhkan dukungan,” bebernya. Di sisi lain saat dihubungi AMD, menjawab diplomatis, “saya tulus ngayah,” kata AMD singkat. Karena itu, AMD satu-satunya Cawali di Indonesia yang siap tidak terima gaji, sebagai motivasi Junk AMD untuk ikut Pilwali Kota.
Baca |
AMD yang selalu menjawab lugas tidak berbelit-belit, “Saya Ngayah (mengabdi tanpa pamrih, red) mendedikasikan ilmu dan pengalaman saya di tanah kelahiran saya dan leluhur saya. Pastinya sebelum Kota Denpasar Maju, saya siap tidak terima gaji,” tegas AMD. Disebutkan AMD, Denpasar adalah Kota Budaya yang disegani di seluruh dunia, karena merupakan ibu kota Propinsi Bali. Penataan kota menjadi skala prioritas AMD dengan visi AMD misi Asta Marga Program Kerja Millenial 4.0 yang menyentuh langsung ke masyarakat secara signifikat peningkatan PAD kota akan meningkatkan kesejahtetaan masyarakat memang menjadi skala prioritas AMD, apabila dipercaya masyarakat menjadi pucuk pimpinan di Kota Denpasar. Seorang Pejabat Notaris senior yang sering berdampingan dengan swasta, pemerintah, birokrasi, pajak, apalagi BPN ini sudah kenyang dengan pengalaman.
Seluk beluk birokrasi pemerintahan termasuk strategi kebijakan pembangunan sudah dipahami Penulis Buku Bali Merancang Masa Depan ini, yang segera meluncurkan karya Buku Birokrasi Pemerintah Vs Generasi Millenial ini. tim/jmg