Kelangkaan Elpiji 3Kg Makin Parah, Ngurah Aryawan: Sangat Merugikan Rakyat Miskin

Denpasar, PancarPOS | Beberapa hari belakangan ini, kelangkaan elpiji 3kg kembali terjadi di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Mirisnya, kejadian ini kembali terulang, padahal sebelumnya hal yang sama juga telah dialami warga di beberapa wilayah di Denpasar. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil yang notabene juga pelaku UMKM. Berdasarkan hasil pantauan dari tingkat agen, pangkalan, hingga pengecer memang terjadi kelangkaan distribusi, di mana masyarakat tidak mendapatkan elpiji 3kg yang dibutuhkan. “Saya sudah keliling, tapi gak ada yang jual,” kata salah seorang ibu-ibu yang terlihat membawa 3 tabung elpiji ditemui di Denpasar, Senin (5/6/2023).

Di sisi lain, dampak kelangkaan elpiji 3Kg bagi masyarakat kesulitan memperoleh bahan bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari. “Kelangkaan gas LPG tabung tiga kilogram itu sekarang ini betul-betul sangat parah, karena masyarakat sangat sulit memperolehnya,” sentil I Ketut Ngurah Aryawan, tokoh muda Denpasar yang juga Ketua Karang Taruna Kota Denpasar, saat dihubungi secara terpisah. Ngurah Aryawan yang populer juga dikenal dengan nama Andre ini, menduga stok elpiji 3Kg yang makin langka akibat masalah distribusi atau ulah oknum yang disinyalir masih ada yang mengoplos elpiji bersubsidi itu menjadi elpiji 12Kg. “Bisa saja akibat elpiji 3Kg banyak yang dioplos jadi langka,” bebernya.

Apalagi kondisi demikian mengakibatkan sejumlah masyarakat terpaksa harus memilih beralih menggunakan elpiji 12Kg, meskipun harganya jauh lebih mahal. Hal itu jelas merugikan masyarakat miskin yang selama ini menjadi pelanggan gas tabung melon. “Saya banyak ditanya oleh masyarakat termasuk para pengecer elpiji mengaku sebagian besar pelanggannya tidak lagi dapat elpiji 3Kg,” ungkap Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota Denpasar Daerah Pemilihan (Dapil) Denpasar Barat 2 dari Partai Gerindra pada Pemilu 2024 itu, seraya mengaku mengecek langsung sejumlah agen dan sub agen elpiji 3Kg yang persediaannya kosong, karena tidak ada pasokan dari distributor, sehingga aktivitas dan usaha masyarakat sangat terganggu.

Dari pantaun harga elpiji 3Kg sudah menembus Rp20 ribu per tabung, namun jenis barang itu susah diperoleh. Akan tetapi ketika pasokan lancar mendapat elpiji 3Kg dari distributor seharga Rp18 ribu per tabung yang selama ini dijual ke pelanggan seharga Rp20 per tabung. Namun sejak dua minggu terakhir pasokan elpiji itu sangat menurun hingga sekarang menjadi keluhan masyarakat. Padahal Pemprov Bali telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 63 Tahun 2022 terkait Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2014 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau epiji tabung 3Kg. Adapun inti dari isi Pergub tersebut yakni penyesuaian harga gas untuk tabung 3Kg.

Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, saat dikonfirmasi melalui selulernya membenarkan kelangkaan elpiji 3Kg di Denpasar. Ia menyatakan pihaknya telah berkordinasi dengan pihak Pertamina. Karena sesuai tupoksinya pihaknya hanya melakukan pengawasan dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. “Maaf kami masih menunggu hasil rapat Pertamina dengan Hiswana Migas yang masih masih berlangsung saat ini,” jawabnya singkat. Sampai berita ini diturunkan, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari pihak Hiswana Migas maupun Pertamina ataupun Koordinator Elpiji 3kg Wilayah Denpasar terkait persoalan kelangkaan suplai yang kerap dialami masyarakat ini. tim/ama/ksm