Ekonomi dan Bisnis

Untung Besar di Masa Covid-19, Harga Daging Babi Dibandrol Rp110 ribu Per Kg


Denpasar, PancarPOS | Sejarah bisa mencatat harga daging babi di masa pandemi Covid-19 bisa dibandrol Rp110 ribu per Kg. Melonjaknya harga daging babi di pasaran tak lepas dari makin tingginya permintaan seiring turunnya stok daging babi yang dipelihara peternak. Saat sambangi langsung, Selasa (2/2/2021), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si., tak bisa membantah harga daging babi makin melonjak di pasaran, sehingga peternak di masa pandemi ini bisa menikmati untung besar. “Harga daging Babi mencapai Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per Kg. Bahkan bisa tembus sampai Rp110 ribu saat upacara keagamaan di Bali. Hitungannya 1 berbanding 3. Artinya jika kebutuhan komsumsi 1 ekor, maka untuk kebutuhan ketika ada upacara keagamaan butuh 3 ekor,” paparnya.

Inset foto: Kadis Pertanian dan ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si.

Dikatakan, soal harga daging babi mulai meningkat sejak September 2020 lalu, karena kebutuhan upacara keagamaan di Bali semakin besar. Padahal sebelum daging babi langka, biasanya harganya paling tinggi sekitar Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per Kg. “Perbandingan penggunaan daging babi untuk upakara dengan daging babi yakni 3:1,” jelas birokrat asal Tabanan itu, saat didampingi Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, Dr. I Wayan Sunada, bersama Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, Drh Made Candra serta Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner, I Made Hartawan. Selain itu, tingginya harga daging dipengaruhi pula oleh adanya virus flu babi yang menyebabkan banyak populasi babi yang mati di Bali.

1bl-bn#7/1/2020

“Wabah tersebut ketika Desember 2019 di Daerah Pesanggaran, Denpasar, sehingga babi potong berkurang,” katanya. Penurunan sebesar 42,31%, dimana total babi tahun 2019 sebanyak 690.378 ekor dan total babi Tahun 2020 sebanyak 398.291 ekor. Pada kesempatan itu, pihaknya juga menghimbau agar menerapkan Biosekuriti sesuai dengan anjuran FAO PBB. Dengan menjaga jarak dan sterilisasi barang, hewan (babi) dan orang (tukang poring luar lingkungan kerja) untuk memasuki areal kadang, begitu juga kandang-kandang babi disemprot desinfektan. “Bahkan pemerintah Bali akan memberikan bantuan bibit babi 2021 senilai Rp1,3 miliar,” bebernya. aya/ama

Baca Juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *



Back to top button